Pengrajin kerupuk di Kabupaten Mandailing Natal terancam gulung tikar akibat kelangkaan minyak goreng. (foto : Syawaluddin) |
Metro7news.com, Madina - Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), belakangan ini membawa dampak terhadap usaha kecil menengah (UKM), Seperti pengerajin kerupuk yang kesulitan mendapatkan minyak goreng sebagai bahan pokok produksi kerupuk.
Seperti disampaikan salah seorang pengerajin kerupuk industri rumahan di Banjar Pagur, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Nur Hayati, Senin (14/02/2022), menyampaikan bahwa sudah seminggu ini tidak lagi produksi kerupuk akibat tidak adanya minyak goreng.
Kalau pun ada harganya sangat tinggi, sehingga tidak mampu untuk membelinya, sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk.
Dari keterangan yang diperoleh hingga berita ini ditayangkan, usaha kerupuk yang digeluti Nurhayati tidak pernah mendapat perhatian dari Pemkab Madina.
Hal senada juga di Sampaikan Yusep Nugraha (Adek), Warga Banjar Bolak Kampung Sedikit, Kelurahan Kota Siantar, Kecamatan Panyabungan yang berprofesi sebagai pengerajin kerupuk industri rumahan.
Dirinya terpaksa, demi mempertahankan keberlangsungan usaha yang digelutinya, harus mengeluarkan modal yang tinggi untuk produksi kerupuk sehingga usahanya terancam merugi.
Saat ditanya oleh awak media ini, apakah ada perhatian dari pemerintah terhadap keberlangsungan usaha industri rumahan penggorengan kerupuk.
Menurut, yang akrab dipanggil Adek, sampai saat ini, Pemkab Madina belum ada perhatiannya dengan nasib industri kerupuk rumahan tersebut.
"Kami tidak tau lagi dengan keberlangsungan usaha kami ke depannya, apakah kami bisa bertahan atau tida akibat mahalnya harga minyak goreng di pasaran saat ini,"ungkapnya. (Syawal)