Monalisa Anak Yatim di Madina, Belum Merdeka Mendapatkan Pendidikan di Sekolah Dasar


Monalisa Anak Yatim di Madina, Belum Merdeka Mendapatkan Pendidikan di Sekolah Dasar

Jumat, 29 Juli 2022

Monalisa (7) bersama Ibunya Dasniah (34) di rumah kontrakan Lorong Aeg Galoga Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina, Jum'at (29/07/2022). (foto : Syawal)


Metro7News.com |MadinaMiris terjadi di Panyabungan, lantaran tak punya biaya, Monalisa bocah berusia 7 tahun 3 bulan ini tidak bisa mengeyam pendidikan sekolah dasar, sementara Dansiah (35) sang ibu hanya berprofesi sebagai kuli masak dan cuci piring di warung rumah makan di panyabungan. 


Anak yatim ini sangat berharap adanya perhatian pemerintah atau uluran tangan para Dermawan untuk membantunya.


"Saya sedih pak, anak saya ini usianya sudah menginjak 7 tahun tiga bulan namun belum bisa sekolah lantaran aku tak punya biaya, ditambah lagi kakaknya putus sekolah," ujar Dansiah kepada awak media, Jum'at (29/07/2022).


Diceritakan Dansiah, Ayah Monalisa meninggal empat tahun yang lalu karena sakit, sejak itu ia menikah lagi dengan warga pasaman dan punya anak satu, lalu berpisah hingga saat ini anaknya yang paling kecil sudah berusia 2,5 tahun. 


"Bagaimana bisa sekolahkan anak untuk biaya hidup sehari-hari saja saya hanya mengandalkan buruh masak dan cuci piring di warung rumah makan di Panyabungan," tungkasnya.


Dijelaskan, Dasniah tinggal dirumah kontrakan bersama tiga anak dan juga ibu kandungnya yang sudah lanjut usia. 


"Bekerja sebagai buruh masak dan cuci piring di rumah makan dengan penghasilan 200 ribu perminggu, dari upah inilah aku gunakan untuk memenuhi kebutuhan makan anak dan juga biaya sewa rumah kontrakan, "imbuhnya. 


Sementara Monalisa sendiri sedih dan malu ketika melihat rekan sebayanya pergi  belajar bersama ke sekolah, tapi apa daya keadaan ekonomi orangtua yang memaksa dia dan kakaknya tidak bisa mengeyam pendidikan.


"Saya kepingin banget sekolah pak, kadang malu diejek teman karena tidak sekolah," kata Monalisa yang punya cita-cita jadi artis ini. 


Dansiah yang tinggal di lorong Aek Galoga, Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, sangat berharap kepada pemerintah dan juga para dermawan bisa dapat membantu biaya masuk sekolah agar anaknya ke depan dapat mewujudkan cita citanya. 


Sementara Plt Kadis Pendidikan, Drs Lis Muliyadi Nasution, MM yang dikonfirmasi lewat panggilan WhatsApps, Jum'at (29/07/2022) mengatakan, untuk penanggulangan anak yang tidak mampu untuk bersekolah akan diberikan bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang saat ini sedang dilakukan pendataannya di setiap sekolah yang berada di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal.


"Saat ini ada pendataan Program Indonesia Pintar (PIP) di seluruh sekolah, di daftarkan saja anak tersebut ke Sekolah Dasar (SD) nanti akan diperintahkan kepada kepala sekolah agar anak tersebut dimasukkan sebagai penerima bantuan Pendidikan melalui PIP," jelasnya.


(Syawal)