Parah, Baru Sepekan Selesai, Rabat Beton di Desa Bulakelor Sudah Retak


Parah, Baru Sepekan Selesai, Rabat Beton di Desa Bulakelor Sudah Retak

Rabu, 06 Juli 2022

Kondisi jalan usaha tani berupa rabat beton, baru selesai sudah pada retak-retak. (Foto : Zen)

Metro7news.com | Brebes - Anggaran Dana Desa yang di gelontorkan pemerintah untuk Tahun 2022 dalam regulasinya untuk ketahanan pangan, seperti untuk pengembangan budi daya ikan, atau penggemukan hewan ternak (Kambing) atau juga pembangunan infrastruktur seperti untuk jalan usaha tani, pembangunan talud, dan rabat beton.


Seperi halnya kegiatan peningkatan jalan di Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Dimana pembangunan jalan rabat beton persisnya di Blok Cemara atau jalan pertanian, belum sepekan selesai kini sudah retak-retak, Rabu (06/07/2022).



"Belum sampai sepekan ini selesai pekerjaan rabat beton, kini kondisi sudah retak-retak, atau retak seribu dan terbelah," ujar warga kepada awak media ini yang namanya tidak mau ditulis.


Kemudian awak media mendatangi Kantor Kepala Desa (Kades) untuk mencoba minta konfirmasi tentang hasil pekerjaan rabat beton tersebut.


Kedatangan para awak media di Kantor Desa Bulakelor di sambut Kadesnya, Adelia di ruang kerjanya.


Tidak di ketahui alasannya, Kades Bulakelor menghubungi beberapa pemuda, juga karang taruna, dan BPD Desa Bulakelor.


Menurut keterangan dari karang taruna desa tersebut, hasil pekerjaan rabat beton yang sudah kelihatan retak-retak katanya akibat cuaca panas.


"Kami pun sudah menambal keretakan tersebut, kalau ada yang retak lagi akan dilakukan penambalan lagi," kata karang taruna desa, sembari mengatakan, sisa semen yang diletakan di lokasi pekerjaan pada hilang.


Menurut keterangan, Kades Bulakelor, angaran pembangunan rabat beton sebesar Rp 271.882.000, anggaran tersebut bersumber dari dana desa (DD) Tahun 2022. Lanjutnya, anggaran tersebut belum dipotong pajak PPn dan PPh sebesar 19 persen.


Pekerjaan rabat beton tersebut kata Kades, panjang 270 meter dan lebar 4 meter. Di dalam RAB, ketebalannya 15 cm, dilapangan ditambah 5 cm, jadi ketebalannya menjadi 20 cm. 


Sementara, kualitas coran semen menggunakan trademark (TM) K200 lebih.


"Kalau tidak percaya silahkan tanya atau cek langsung kepada bagian perencanaannya," tantang Kades.


Di tegaskan Kades lagi, untuk yang retak- retak mungkin karena faktor cuaca yang panas.


"Kita pun sudah mempekerjakan orang untuk menyiram rabat beton setelah pekerjaan itu selesai," pungkasnya.


Sementara, warga masih mempertahankan kualitas pekerjaan rabat beton itu, dan minta instansi terkait untuk turun kelapangan langsung untuk melihat kondisi rabat beton tersebut.


"Kami minta kepada instansi terkait untuk menjalankan Tupoksi, kalau ada ditemukan pelanggaran, APH harus tegas menyikapinya.


(Zen)