Perlu Kerjasama Maksimal Semua Pihak Untuk Wujudkan Asahan Mangrove Park

Perlu Kerjasama Maksimal Semua Pihak Untuk Wujudkan Asahan Mangrove Park

Senin, 08 Agustus 2022

 

Destinasi wisata mangrove Silo Baru Kabupaten Asahan. (foto : Dst7) 

Metro7news.com | Asahan - Asahan mangrove park di Desa Silo Baru akan dibangun lokasi wisata merupakan sebuah impian besar bagi seluruh masyarakat Kabupaten Asahan, khususnya masyarakat Desa Silo Baru. 


Konsentrasi pembangunan destinasi wisata di Sumatera Utara semestinya bukan hanya di kawasan Danau Toba yang menjadi hulu, namun kawasan hilirnya yakni Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai mestinya juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata.


Ahmad Sofyan bersama Dandim 0208/AS Letkol (Inf) Franky Susanto, SE saat meninjau lokasi TMMD menuju destinasi wisata mangrove Silo Baru.


Yakni destinasi wisata hutan mangrove dengan nama Asahan Mangrove Park. Demikian yang diungkapkan oleh Ahmad Sofyan Cakades Petahana Desa Silo Baru kepada awak media ini, Senin (08/08/2022) di Asahan. 


"Hingga hari ini kawasan hutan mangrove yang ada di Silo Baru telah mendapat perhatian khusus, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Seperti pada Jumat (05/08/2022) kemarin, kami beserta sejumlah pejabat Kodim 0208/AS telah melakukan peninjauan pembangunan jalan menuju hutan mangrove melalui program TMMD. Dengan akan dimulainya pembangunan badan jalan mulai dari Simpang Butong Air Joman menuju Pasar Lembu sepanjang 4,5 KM akan menjadi sarana pendukung utama menuju destinasi mangrove Silo Baru," ujar Sofyan. 


Ditambahkannya, destinasi mangrove yang akan dinamai dengan Asahan Mangrove Park bukanlah sekedar impian, sebab selama ini pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak untuk mewujudkan Silo Baru sebagai perkampungan maritim yang lebih maju dan berkembang. 


Menurut Ahmad Sofyan, dia elah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan impian pembangunan destinasi wisata mangrove di Silo Baru, seperti dengan salah seorang anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan yang juga akan memberikan dukungan penuh terkait hal tersebut. 


"Kita memiliki 11.800 meter panjang garis pantai dan selama Tahun 2021 saja, kita telah melakukan konservasi hutan mangrove sepanjang 8.400 meter di kawasan Silo Baru. Kemudian kita juga telah mulai mempersiapkan lahan seluas 1 Ha lebih yang akan kita jadikan stadion untuk bola kaki berdinding mangrove pertama di Indonesia, kebetulan pelaksana pembangunan stadion adalah Kelompok Tani Hutan Cinta Mangrove, saya sendiri yang menjadi pembinanya," jelasnya. 


Saat disinggung tentang pemberdayaan nelayan tradisional yang menjadi penduduk mayoritas di Silo Baru, Sofyan menyebutkan bahwa dirinya senantiasa akan memperhatikan hajat hidup masyarakat yang menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian. 


"Insya Allah dalam waktu dekat ini juga, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia atau Bakamla akan mendirikan sebuah pos atau markas penjagaan yang akan dibangun tepat di bibir pantai Desa Silo Baru, itu merupakan pembangunan perdana di seluruh Indonesia. Harapan kita, dengan adanya Bakamla disini, maka akan dapat menghilangkan mafia yang selalu beraksi di laut," sebutnya. 


Menurutnya, Sofyan sudah pernah sampaikan kepada Hinca Panjaitan untuk dapat mendorong pemerintah, baik daerah maupun pusat agar dapat menjadikan Silo Baru sebagai salah satu titik yang akan dijadikan destinasi wisata mangrove. Perlu kerjasama Maksimal dari semua pihak untuk mewujudkan cita-cita tersebut.


"Apalagi saat ini mangrove juga menjadi salah satu program untuk mengurangi dampak global warming yang menjadi perhatian dunia. Untuk itu saya sangat berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan dukungan dalam hal tersebut," tutupnya. 


(Dst7)