Dan Lanal TBA Bawa Keluarga Kunjungi Gedung Bersejarah Kota Tanjungbalai

Dan Lanal TBA Bawa Keluarga Kunjungi Gedung Bersejarah Kota Tanjungbalai

Selasa, 20 Juni 2023

Dan Lanal TBA Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang bersama keluarga mengunjungi Gedung Bersejarah di Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai, Senin (19/06/23). (doc-dst7)

Metro7news.com | Tanjungbalai -Hubungan antara masyarakat Karo dengan Melayu sedari dulu memanglah erat, hal itu dapat dilihat dari histori berdirinya kerajaan Melayu Deli di Medan. Pada 1632, Laksamana Gocah Pahlawan diutus sebagai perwakilan kerajaan Aceh di wilayah Aru. 


Empat Raja di Karo yang telah memeluk Islam saat itu, mengangkat Laksamana Gocah Pahlawan untuk menjadi Raja di Deli. Peristiwa itulah yang menandai berdirinya kesultanan Deli, Gocah Pahlawan pun menjadi Raja pertamanya. Dari histori diatas, dapat disimpulkan bahwa dari dulu sudah terjalin hubungan dekat antara Kerajaan Aceh, Karo dan Melayu. 


Rombongan Danlanal TBA saat mengunjungi Gedung Bersejarah.



Begitu pula halnya dengan sejarah berdirinya Kesultanan Asahan yang bercikal bakal dari Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh memiliki hubungan dengan Bayak Lingga keturunan Datuk Muda yang berasal dari Karo. 


Untuk mengenang sejarah dan huhungan kerajaan diatas, Danlanal Tanjungbalai Asahan (TBA) Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang sengaja membawa rombongan keluarganya yang berasal dari Tiga Binanga Tanah Karo untuk mengunjungi gedung bersejarah yang terletak di Jalan Sei Raja Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, Senin (19/06/23). 


Kepada Metro7news.com Danlanal TBA mengatakan, sebagai salah satu unsur Forkopimda dirinya akan sangat mendukung dan berharap agar seluruh elemen masyarakat Kota Tanjungbalai dapat bersama-sama merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada didalam gedung bersejarah ini. 


Menurutnya, di dalam gedung tersebut ada hal yang dapat dijadikan sebagai sarana edukasi bagi generasi muda dan masyarakat dari luar daerah Tanjungbalai, yakni sejarah ringkas berdirinya Kesultanan Asahan yang dipajang disalah satu sisi gedung. 


Danlanal juga sempat bercerita, bahwa sejak kecil ia sering mendengar sejarah keterkaitan antara Karo dan Melayu juga hubungan dengan Kerajaan Aceh dari sang Ibunda. Keberadaan suku Karo yang terbilang banyak berada di Tanjungbalai juga merupakan sebuah kebanggaan baginya. 


"Hubungan antara Karo dan Melayu itu sudah terjalin sejak dahulu, bahkan hubungan emosionalnya sangat erat. Saya sangat mendukung pelestarian gedung bersejarah ini dan ada juga Meriam yang terletak di Kota, itu harus kita rawat bersama," ujar Danlanal.


(Dst7)