Sekolah Dasar Negeri 2 RIMO, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Metro7news.com|Aceh Singkil - Beredarnya kabar percekcokan antara Kepala Sekolah SD Negeri 2 Rimo dengan salah seorang wali murid kelas 4 SD, kini menjadi polemik di beberapa kalangan masyarakat Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil,
Dan juga dikarenakan ada dugaan intimidasi Kepsek SD Negeri 2 Rimo, Rika Rosari, SPd terhadap wali muridnya, Marlisa.
Percekcokan tersebut terjadi pada Rabu (06/09/23) kemarin sekira pukul 10.00 WIB di Kantor Kepala Sekolah SD Negeri 2 Rimo.
Menurut keterangan Marlisa, pada saat itu dia di hubungi melalui telfon oleh Ely selaku operator sekolah tersebut, Ely memberitahukan kalau anaknya atas nama Fatan mendapatkan bantuan dan harus segera melengkapi persyaratannya agar bisa diambil,
Mendapat informasi tersebut, Marlisa langsung pergi ke sekolah SDN 2 Rimo untuk mengurus dan melengkapi persyaratannya. Berdasarkan informasi dari pihak sekolah bantuan untuk anak Marlisa tersebut yang bernama Fatan dari salah satu Anggota DPR RI sebanyak Rp,450.000,00.
Namun, saat Marlisa sedang mengurus surat menyurat tersebut, Marlisa dipanggil oleh Rika Rosari selaku kepala sekolah, jadi dengan kerendahan hatinya, dia pun menghampiri kepala sekolah anaknya Fatan.
Tanpa sebab musabab, kepala sekolah langsung menyudutkan Marlisa dengan membahas anaknya Fatan yang duduk di kelas 4 di sekolah itu. Yang paling parahnya lagi Rika Rosari mengatakan, bahwa anaknya Fatan di sekolah itu tidak mau belajar, tidak mau menulis dan jarang masuk sekolah, susah diatur dan tidak bisa dibilangi. Begitu juga dengan abangnya Fatan, dulu pun seperti itu, kata Rika Rosari, hingga membuat pening dibuat anak Marlisa.
"Sebagai seorang ibu yang melahirkannya, saya pun spontan kaget dan menangis, dan terjadilah perdebatan yang ujung-ujungnya saya harus memindahkan anak saya bersekolah dengan disaksikan langsung oleh Eli operator sekolah di SD Negeri 2 Rimo," jelas Marlisa kepada awak media, Kamis (07/09/23).
Dan Marlisa sempat mengatakan bahwa dirinya sudah berupaya mengajari anaknya di rumah kata Marlisa kepada kepala sekolah tersebut, sampai anaknya bisa membaca. Namun kepala sekolah tidak percaya juga atas usaha Marlisa untuk mendidik anaknya di rumah.
"Sampai-sampai wali kelas anak saya memanggil Fatan, dan membenarkan bahwa anak saya Fatan sudah dapat membaca barulah kepala sekolah percaya," ungkap Marlisa.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil melalui Kabid GTK, Sugiarto Aceh Singkil saat dikonfirmasi awak media mengatakan, dia juga baru mengetahuinya masalah ini dari awak media.
"Namun demikian, saya akan coba konfirmasi kepada kepala sekolahnya dulu untuk menjelaskan duduk masalahnya," ujar Sugiarto.
Sementara itu, Ketua Harian Corruption Investigation Commiitte (CIC), Ismail angkat bicara atas permasalahan ini, dan dia meminta kepada PJ Bupati Aceh Singkil, Drs. Azmi, MAP untuk segera mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah SD Negeri 2 Rimo, Kecamatan Gunung Meriah yang diduga sudah melakukan intimidasi kepada orang tua siswa.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah SD Negeri 2 Rimo, pada Kamis (07/09/23), Rika membantah tidak melakukan intimidasi dalam hal ini, hanya menasehati orang tua murid saja.
"Saya tidak ada intimidasi orang tua murid, hanya menasihati saja," bantah Rika Rosari pada awak media.
Walau katanya operator SD Negeri 2 Rimo, Ely beserta guru lainnya melihat orang tua wali murid dari Fatan menangis.
(Jhonwer manik)