Jefri Siahaan dan Sangap Surbakti, SH MH. |
Metro7news.com|Medan - Anggota TKD Prabowo Gibran yang juga Ketua JARNAS'98 Kabupaten Toba, Jefri Siahaan menilai, guyonan dalam tradisi masyarakat timur adalah hal yang lumrah, tradisi yang mengakar di masyarakat. Hanya saja di era Medsos, guyonan kerap kali terkesan digunakan menyerang pribadi seseorang.
"Bahasa kita di Sumatera Utara kik-kikan, dan menjadi simbol keakraban, diantara orang per orang," sebut Jefri.
Saat ditanya soal banyaknya sindiran dari berbagai elemen masyarakat terhadap Gibran terkait pengucapan Cawapres Prabowo itu soal Asam Sulfat. Jefri menyebut hal itu merupakan bagian euforia reformasi, juga euforia Medsos yang bisa menimpa siapa saja.
Apalagi Gibran sendiri, sudah minta maaf atas kesalahan penyebutan itu secara terbuka di media masa. Jadi harusnya tidak perlu menjadi polemik yang membuang energi.
"Coba yang salah sebut Asam Sulfat itu, seorang Jefri Siahaan. Apakah sosok yang dianggap tokoh di Sumatra Utara seperti Edy Rahmayadi mempersoalkannya. Tak ada manusia yang sempurna," ujar Jefri.
Seraya tertawa bahkan Jefri mengatakan, sah-sah saja, orang yang mungkin ingin menaikkan status egonya di masyarakat, menyindir keseleo lidahnya Gibran itu.
"Silahkan saja main sindir, asal jangan main jewer. Kalau main jewer pening kita semuanya nanti. Jadi banyak melibatkan peran, juga kepentingan lain untuk ikut bermain. Jadinya, hal yang tak seharusnya merupakan persoalan, berubah menjadi urusan. Kata orang, itu namanya cari-cari perkara alias kurang kerjaan," tandas Jefri.
Bagi Jefri dari sisi komunikasi, kelepasan saat berbicara, dan pembicaranya sudah meminta maaf secara terbuka. Bukanlah hal yang perlu diperpanjang hingga jadi pergunjingan di media. Terkecuali si pembuat panjangnya pergunjingan, punya masalah dalam pendengaran dan penglihatannya hingga tak mengetahui adanya permintaan maaf.
Atau bermasalah dalam kejiwaannya, karena memang tabiatnya pantang melihat orang lain khilaf. Jadi suka menaikkan pamornya walau sesaat atas kealpaan orang lain.
"Jika masalah pendengaran dan penglihatan itu lumrah karena urusan usia. Tapi bila tabiat atau karakter yang senang melihat orang lain khilaf, ini masalah serius dan perlu bantuan dari ahlinya. Kita sepatutnya menjauhi orang dengan karakter seperti itu, agar tidak mendapat masalah baru," seru Jefri yang juga Caleg Gerindra di Kabupaten Toba itu.
Terakhir Jefri Siahaan menyampaikan salam hormat dan ucapan selamat kepada Edy Rahmayadi, yang kini menjadi Ketua Tim Pemenangan Capres nomor urut 01 di Sumatera Utara.
"Saya ucapkan selamat, selamat bekerja. Saya yakin Edy Rahmayadi sebagai mantan Gubernur Sumut banyak punya kenangan manis dan keterikatan emosional dengan rakyat Sumatera Utara, khususnya warga Ramunia dan warga Sena. Saya juga yakin dan pasti warga Ramunia dan warga Sena juga sangat ingin bertemu dengan Pak Edy Rahmayadi. Pak Edy, warga Ramunia dan warga Sena pasti sangat merindukan anda," tutup Jefri Siahaan.
(fitri)