Massa HMI menunggu kehadiran Wabup Madina didepan pintu utama Kantor Bupati, Rabu (17/01/23). |
Metro7news.com|Madina - Sebagai bentuk simpati dan empati terhadap nasib Guru-guru honorer yang ikut dalam seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Madina Tahun 2023, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menggelar aksi damai didepan pintu utama Kantor Bupati Madina di Komplek Perkantoran Payaloting, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Rabu (17/01/24).
Dalam orasi yang disampaikan HMI menuntut agar Bupati Madina, H. M Jafar Sukhairi Nasution untuk memberikan keadilan kepada Guru-guru peserta seleksi PPPK yang telah dizolimi karena banyak kecurangan dalam pengumuman kelulusan PPPK Guru Tahun 2023.
HMI menuntut agar dapat bertemu langsung dengan Bupati Mandailing Natal, namun melalui Asisten II Pemdakab Madina, dr Syarifuddin Nasution meyampaikan bahwa Bupati Madina sedang tidak berada di kantor dan sedang berada di luar daerah.
Mendengar penjelasan dari Asisten II Pemdakab Madina, massa yang tergabung dalam HMI kembali meminta agar Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution untuk dapat dihadirkan ditengah mahasiswa yang tergabung dalam massa HMI.
Dalam tuntutan yang disampaikan HMI Cabang Madina, melalui orator aksi damai, Sonjaya Rangkuti meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal untuk membatalkan hasil penilaian Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) dan mengembalikan perangkingan 100 persen menggunakan penilaian dari Computer Assisted Test (CAT) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
HMI cabang Madina juga meminta agar pejabat yang terlibat dalam dugaan kecurangan penerimaan PPPK Tahun 2023 segera dicopot dari jabatan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Aksi damai HMI Cabang Madina ini diterima oleh Asisten II Pemda Madina, Syarifuddin Nasution, dan juga mendapat pengawalan ketat dari Kepolisian Resor Mandailing Natal dan juga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Madina, enggan membubarkan diri sebelum dapat bertemu dan menyampaikan langsung tuntutannya kepada Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution.
(MSU)