Metro7news.com|Aceh Singkil - Pj Bupati Aceh Singkil, Drs Azmi MAP bersama Kadis Syariat Islam Aceh Singkil, Aslinudin, SPd menghadiri kegiatan Peusijuk Dayah Perbatasan Terpadu Al-Anshar Lae Balno sekaligus meninjau kegiatan belajar perdana Dayah serta Lounching Website Al-Anshar Lae Balno di Kampung Lae Balno, Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (03/01/24).
Dalam arahannya, Pj Bupati Aceh Singkil mengatakan, untuk mendirikan sebuah pesantren bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan perjuangan serta ikhtiar agar pesantren mampu bersaing dengan dunia pendidikan formal lainnya.
Hal itulah yang dirasakan oleh pendiri Pesantren Al-Anshar, Almarhum Ustd Zainal Abidin Tumangger diawal berdirinya pesantren yang kini tengah memasuki era digital.
“Pendirian Pesantren Al-Ansahar tidak gampang dan tidak mudah, butuh perjuangan yang dilakukan oleh Almarhum Ustd Zainal Abidin Tumangger, maka dari pada itu kita harus tetap melanjutkan perjuangan Almarhum,” jelas Azmi.
Pj Bupati Aceh Singkil ini berharap, Pesantren Al-Anshar dapat melahirkan bibit-bibit unggul yang bisa bersaing di era digital saat ini.
“Saya merasa bangga dengan Tengku-tengku muda yang bersusah payah untuk lembaga-lembaga pendidikan terkusus Pesantren Al-Anshar ini,” imbuhnya.
Azmi juga mengatakan bahwa manajemen yang baik sangat diperlukan untuk kemajuan sebuah lembaga pendidikan, khususnya pesantren.
“Coba bandingkan pendidikan yang ada di Subulussalam mengapa bisa lebih maju dibanding Aceh Singkil. Hal itu diraih karena manajemennya dapat dikelola dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu, Azmi menekankan kepada seluruh pihak agar mendukung pendidikan agar lebih berkembang di masa mendatang.
“Dalam perjalannya ke depan tentu banyak yang dibutuhkan pesantren ini, untuk itu apa yang bisa di dukung oleh kampung silahkan pergunakan dana Desa, sehingga pesantren ini benar-benar milik masyarakat Aceh Singkil dan masyarakat Lae Balno. Sangat disayangkan jika tidak dikelola dengan baik, sebab letak pesantren ini paling stategis di bandingkan pesantren-pesantren yang lain, karena terletak di perbatasan Aceh dan Sumatra Utara,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pimpinan Pesantren Al-Anshar Lae Balno, Azwar Lamno mengucapkan syukur dan terimakasihnya atas kehadiran Pj Bupati Aceh Singkil beserta rombongan .
Sementara, Ketua Yayasan, Ustd Hambali Sinaga pada kesempatan yang sama menyampaikan permohonan maaf karena kedatangan Pj Bupati Aceh Singkil tidak disambut dengan tarian seperti biasa.
"Selama ini bapak Pj Bupati Aceh Singkil biasa di sambut dengan tarian dampeng atau tor-tor, disini bukan kami tidak memuliakan bapak PJ datang ke perbatasan ini pak, tadi malam masyarakat Lae Balno ini di uji dengan adannya banjir pak, banyak rumah masyarakat yang terendam banjir. Alhamdulillah sekarang air di Kampung Lae Balno sudah surut. Kami memohon kepada bapak PJ Bupati supaya yayasan ini jangan sampai berhenti dan terputus. Kami sudah musyawarah bersama keluarga bahwasannya yayasan pesantren ini di namakan Yayasan Zainal Abidin Tumangger,” jelasnya.
Karena letaknya berada di perbatasan Aceh-Sumut, Ust Hambali Sinaga juga memohon agar Pemkab Aceh Singkil dapat membuat miniatur Aceh terutama di Gapura Perbatasan Aceh-Sumatra Utara.
Selain itu, Pesantren Al-anshar Lae Balno sangat butuh bantuan dan perhatian dari pihak Pemerintahan Aceh Singkil seperti sarana air bersih dan asrama bagi para santri.
Ditempat yang sama, Kepala Kampung Lae Balno, Munawir mengatakan, di Tahun 2024 akan mengalokasikan dana Desa untuk air bersih di Desa Lae Balno dan Transmigrasi Danau Pinang.
Terima Kasih Kepada napak PJ Bupati beserta rombongan yang telah sudi hadir di kampung yang jauh dari kabupaten yaitu Kampung Lae Balno perbatasan antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatra utara.
"Mengenai air bersih, di Kampung Lae Balno dan Dusun Transmigrasi Danau Pinang sampai saat ini belum ada, Insyallah untuk Tahun 2024 ini kita akan mengalokasikan dana Desa untuk air bersih di Kampung Lae Balno," tutup Munawir.
(jhonwer manik)