Kapolres Aceh Singkil Gelar Rekonstruksi Ulang Kasus Pembunuhan Anak di Bawah Umur

Kapolres Aceh Singkil Gelar Rekonstruksi Ulang Kasus Pembunuhan Anak di Bawah Umur

Rabu, 21 Februari 2024

Tersangka pelaku orangtua korban melakukan adegan pembunuhan anak kandungnya, ada sekitar 21 adengan yang dilakukan. (doc-ist)


Metro7news.com|Aceh Singkil - Kepolisian Resor Aceh Singkil telah melakukan rekontruksi ulang, kasus pembunuhan anak di bawah umur, yang dilakukan oleh ayah kandung dan ibu tiri di Kabupaten Aceh Singkil.


Amatan metro7news.com dilokasi, ada sebanyak 21 reka ulang adegan telah diperagakan langsung oleh orangtua korban dalam rekonstruksi yang digelar, Rabu (21/02/24) yang turut dihadiri Kapolres AKBP Suprihatiyanto, Kasi Pidum Kejari Singkil serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.


Rekonstruksi pembunuhan tersebut dikawal ketat personel Polres dan Kapolsek Singkil dengan memasang garis polisi (police line) untuk pembatasan keramaian masa yang hadir menyaksikan adegan reka ulang tersebut.


Masyarakat tak henti-hentinya meneriaki tersangka saat hendak dibawa masuk bus tahanan. Kata-kata kasar dan sumpah serapah terus diteriakan warga hingga bus tahanan berangkat dari lokasi tersebut.


Rekonstruksi dilakukan di dua lokasi. Yakni tempat kejadian perkara (TKP) rumah tersangka, serta Puskesmas tempat korban sempat hendak dirawat, setelah meninggal, akibat ditenggelamkan.


Adegan demi adegan diperagakan oleh tersangka dari awal penganiayaan yang dilakukan tersangka, hingga menyebabkan, putranya FI yang masih berusia 3 tahun meninggal dunia.


Pembunuhan yang dilakukan oleh ibu tiri korban karena dipicu emosi, disebabkan handuk yang hendak dipakai mandi dibuang korban dibelakang rumah.


Lantas, ayah kandung korban SA (49), menyuruh korban FI (3), dan kakaknya MI (6), untuk turun dari lantai atas ke lantai bawah.


Dalam reka adegan ke 8, SA merendam korban FI kedalam genangan air di kolong rumah, yang menyebabkan korban menangis dan basah.


Tidak sampai disitu saja, setelah ayah korban mengangkatnya dan pergi bekerja, FI yang masih menangis di dekat meja dapur dan kedinginan, kembali di rendam oleh ibu tirinya IR (25), hingga seluruh anggota tubuhnya tenggelam dan basah.


Peristiwa itu disaksikan langsung oleh kakak korban MI yang berjarak hanya sekitar 2 meter.


Berselang 1 jam, barulah ibu tirinya tadi mengangkat tubuh korban ke atas.


Sementara, pada reka adegan ke 15 saat korban diangkat ternyata sudah tidak bernafas.


Ibu tiri korban pun mulai panik dan mencari warga yang lewat untuk meminta tolong dan membawa korban ke Puskesmas.


Kapolres Aceh Singkil, AKBP Suprihatiyanto mengatakan, rekontruksi dilaksanakan agar memudahkan penyidik untuk mendapat gambaran utuh saat peristiwa terjadi dan di tempat kejadian perkara (TKP) sebenarnya.


Katanya, ada sebanyak 21 reka adegan yang dilakukan oleh 2 tersangka. Begitupun yang paling penting dalam kasus ini adalah, bagaimana kita melakukan pendampingan psikologi terhadap korban kakaknya.


"Terhadap masalah ini, yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan pendampingan psikologi terhadap anak. Karena trauma yang dialami. Sebab anak ini pasti mengalami trauma yang harus dipulihkan kembali," kata Kasat Reskrim AKP Mawardi menambahkan. 


(Jhonwer manik).