Kades Marjanji Aceh Bantah Tudingan Pinjamkan Dana Desa Kepada Warganya

Kades Marjanji Aceh Bantah Tudingan Pinjamkan Dana Desa Kepada Warganya

Senin, 25 Maret 2024

Kantor Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

Metro7news.com|Asahan - Menanggapi maraknya pemberitaan media terkait tindakan meminjamkan Dana Desa kepada warganya, membuat Rayani Sianipar, Kepala Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan angkat bicara. 


Saat ditemui oleh wartawan di Asahan, Minggu (24/03/24) Rayani Sianipar mengatakan, tudingan bahwa dirinya meminjamkan Dana Desa sebesar 75 juta rupiah kepada salah satu warga berinisial SCS sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media di Asahan adalah tidak benar. 


Bahkan menurutnya, akibat dirinya enggan meminjamkan uang kepada SCS lah, akhirnya banyak berita miring tentangnya yang beredar luas ditengah masyarakat. Dirinya pun sangat menyesalkan sikap SCS yang telah sengaja memberikan keterangan palsu atau hoaks kepada sejumlah media. 


Rayani menceritakan, saat pandemi Tahun 2021, dirinya didatangi oleh SCS untuk meminjam uang sebesar 50 juta rupiah. Saat itu, SCS sendiri telah berhutang sebanyak 25 juta rupiah terhadap Rayani dengan beberapa kali pengambilan pinjaman. 


SCS adalah keluarga dekat Rayani yang sama-sama berniaga di poken (Pasar Mingguan-red) yang ada di wilayah Asahan. Saat pandemi, perekonomian SCS pun merosot, sebagai keluarga, Rayani pun dengan tulus membantu SCS dengan meminjamkan kembali uangnya sebesar 50 juta rupiah, hingga total pinjaman SCS menjadi 75 juta rupiah. 


Selama tiga minggu, semua uang Rayani yang dipinjam pun dikembalikan oleh SCS. Setelah itu, SCS pun kembali ingin meminjam uang dari Rayani, namun akibat pandemi, Rayani pun tak sanggup lagi memberi pinjaman kepada SCS. 


Hal itulah yang kemudian diduga oleh Rayani menjadi penyebab sakit hati SCS terhadapnya, lalu memberi keterangan kepada diduga oknum LSM dan wartawan agar membuat pemberitaan bahwa Dana Desa telah dipinjamkan kepada warga.


"Semua itu keliru, kami berkeluarga dengan SCS dan tidak ada urusannya dengan Dana Desa. Jangan karena sakit hati dan karena saya Kades, lantas seenaknya menghembuskan isu yang tidak benar. Saya akan meminta hak jawab saya kepada sejumlah media yang telah memberitakan hal ini," terangnya. 


Rayani menambahkan, sebagai upaya menghangatkan isu tersebut, beberapa oknum yang diduga orang suruhan, sengaja keliling ke rumah warga untuk meminta menandatangani surat pernyataan keberatan atas kinerjanya sebagai kepala desa. 


"Ada oknum yang sengaja meminta 11  tandatangan warga untuk surat pernyataan itu. Ada 4 warga yang sudah mencabut pernyataan dengan kesadarannya sendiri. Anehnya lagi, ada diantaranya yang buta huruf dan tidak bisa menulis, tapi diminta untuk tandatangan," tambahnya. 


Lebih jauh Rayani mengatakan, semua tuduhan terhadapnya harus dapat dibuktikan oleh oknum yang menjadi sumber pemberitaan. Agar informasi yang beredar tak berujung menjadi fitnah terhadap dirinya. 


"Dalam berita yang terbit ada dituliskan siapa nama sumbernya, saya meminta agar apa yang dia katakan harus dapat dia buktikan," tandasnya. 


Terpisah, salah seorang warga Desa Marjanji Aceh, Asmin Siagian, yang ikut menandatangani surat pernyataan, saat ditemui wartawan menceritakan, awalnya dia baru saja pulang bekerja mengutip hasil dari kebun. Begitu sampai, dirinya pun didatangi oleh dua warga dan meminta untuk menandatangani surat pernyataan tersebut. 


"Aku baru pulang dari ladang, capek, datang orang itu dibacakan lah surat ini, aku pun gak ngerti kali apa maksud orang itu. Dimintanya lah aku nulis, bukan aku tau baca tulis, ditulis orang itu lah namaku, disuruhlah aku tandatangan," katanya.


(tim)