 |
| Ketua Umum Madina Care, Wadih Al-Rasyid (foto koleksi) |
Metro7news.com|Madina - Akibat lambatnya proses hukum pembuktian dugaan pemalsuan surat tugas dr. AK, baik yang ditangani oleh Polres Mandailing Natal (Madina) atau Inspektorat Madina ini akan memberikan efek buruk bagi Pemerintah Kabupaten Madina.
Demikian disampaikan Ketua Umum Madina Care, Wadih Al-Rasyid kepada wartawan, Kamis (13/06/24) menanggapi proses hukum terkait dugaan pemalsuan surat tugas dr AK yang diadukan Ketua DPD Pemuda LIRA Madina.
Menurut Aktivis HMI ini, proses pembuktian dugaan pemalsuan surat tugas dr. AK seharusnya sejak jauh hari sudah selesai.
Bahkan imbuhnya, seharusnya saat ini pihak Polres Madina sudah bisa menetapkan siapa saja tersangkanya.
"Kita menduga kuat bahwa dalam kasus ini ada tekanan kekuasaan. Jujur saja, kredibilitas seorang Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi dipertaruhkan dalam pengungkapan dugaan pemalsuan ini," tandasnya.
Tokoh Pemuda asal Roburan Panyanbungan Selatan ini pun menilai, Kapolres Madina, AKBP Arie Sopiandi Paloh terkesan terlalu berhati-hati dalam pengungkapan kasus dugaan pemalsuan ini.
Sehingga lanjutnya, disinyalir ada memberikan ruang gerak untuk penyidik dalam melakukan pembuktian.
Lalu, mahasiswa S-2 Univesitas Jayabaya ini pun menilai dengan mengembalikan penyelidikan dugaan kasus pemalsuan surat tugas ini ke inspektorat, membuktikan Kapolres diduga tak serius dalam menyelidiki dan mengungkap kasus ini.
"Bahkan hingga kini, kami masyarakat Madina menunggu hasil pemeriksaan dari inspektorat pun terkesan diam. Ada apa ini. Benarkah dugaan wakil bupati menggunakan intervensinya," tanya Wadih.
Walaupun begitu sambungnya, Wadih masih menaruh harapan besar kepada pihak Polres Madina. Dirinya yakin Kapolres Madina bukan orang yang mudah diintervensi.
"Tambang Ilegal di Kotanopan sudah dibereskan Kapolres. Saya yakin dan percaya secepatnya Kapolres akan buka dugaan pemalsuan ini," tutur Wadih lagi.
Selain itu tambahnya, Wadih berharap Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi yang merupakan kakak kandung dr. AK bisa legowo dan transparan dalam kasus dugaan pemalsuan ini.
Agar semua masyarakat Madina bisa percaya dan memberikan kepercayaan kembali kepada beliau untuk memimpin Madina kembali.
(MSU)