Pemusnahan BMMN, KPPBC Teluk Nibung Diduga Kuat Lakukan Pembohongan Publik


 

Pemusnahan BMMN, KPPBC Teluk Nibung Diduga Kuat Lakukan Pembohongan Publik

Minggu, 21 Juli 2024

Bea Cukai Teluk Nibung memusnahkan dengan cara di bakar Barang Menjadi Milik Negara (BMMN) dihadapan Forkopimda Tanjungbalai Asahan serta awak media, pada Rabu (107/24) kemarin.

Metro7news.com|Tanjungbalai - Kantor Bea dan Cukai Teluk Nibung Tanjungbalai diduga kuat telah melakukan pembohongan publik dalam pemusnahan barang hasil penindakan atau Barang Menjadi Milik Negara (BMMN), pada Rabu (17/07/24) kemarin.


Pasalnya, saat itu yang terlihat hanya ratusan ballpress pakaian bekas dan 5 tong kecil berisi rokok ilegal yang dimusnahkan dihadapan Forkopimda Tanjungbalai Asahan serta awak media.


Barang lain sebagaimana yang disebutkan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Nibung, seperti ballpress sepatu bekas, 6 pcs tas bekas, 2 unit laptop bekas, 2 koli sparepart impor, ban motor bekas, 199 koli produk olahan makanan, minuman, bumbu, shampoo dan kosmetik serta 25 kotak obat-obatan tidak terlihat dimusnahkan. 


Ditengah kesibukan kegiatan pemusnahan, salah seorang oknum pegawai BC Teluk Nibung terlihat mengangkat 4 unit peleg mobil yang diduga sengaja disimpan dan diselamatkan dari pemusnahan. 


Pemusnahan dengan cara membakar ballpress pakaian bekas dan rokok ilegal yang dilakukan secara serentak oleh unsur Forkopimda tersebut, menimbulkan kepulan asap yang pekat. Akibatnya, seluruh unsur Forkopimda beserta awak media pun menghindar dari lokasi Gudang TPPBC Bagan Asahan.


Dari cara dan proses pemusnahan tersebut diduga jika KPPBC Teluk Nibung dengan sengaja telah melakukan pembohongan publik. Barang-barang yang tidak ikut dimusnahkan diduga akan dijual kembali ke pasaran demi meraup keuntungan.


Terkait hal itu, Nurhasan Ashari, SE., MM, Kepala KPPBC Tipe Madya C Teluk Nibung saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa semua sudah dimusnahkan dan dibuatkan berita acara pemusnahan. 


"Alhamdulillah semua sudah dimusnahkan dan telah dibuatkan BA pemusnahan," jawabnya via seluler, Sabtu (20/07/24).


Namun saat diminta menunjukkan dokumen pemusnahan berupa foto pembakaran laptop, ballpress sepatu bekas, obat-obatan, produk makanan dan minuman, bumbu, shampoo dan kosmetik serta sparepart dan ban motor bekas, Nurhasan pun hanya membaca pesan wartawan dan tak lagi menjawab. 


Menanggapi hal itu, Edi Hasibuan, Pembina Lembaga Investigasi Centra Informasi Masyarakat (Victim-61) Kota Tanjungbalai mengatakan, pemusnahan BMMN yang dilakukan oleh TPPBC Teluk Nibung tersebut, diduga hanya seremoni dan upaya menutupi kebobrokan serta kebusukan di tubuh Bea Cukai saja.


Menurutnya, jika dihadapan Forkopimda saja Bea Cukai diduga berani melakukan pembohongan, maka dihadapan masyarakat, Bea Cukai Teluk Nibung akan sangat berani melakukan pembodohan. 


"Luar biasa, kita menduga itu cuma akal-akalan Bea Cukai aja, kalau masih mau makan tulang, mana mungkin mereka mau membuang daging. Selama ini lembaga kami sudah banyak menerima laporan masyarakat terkait Bea Cukai Teluk Nibung ini. Kami juga akan segera melakukan investigasi," katanya. 


Lebih lanjut, Edi Hasibuan juga meminta agar para aktivis dan wartawan di Kota Tanjungbalai dapat lebih jeli dan kritis terhadap kinerja Bea Cukai Teluk Nibung. 


"Kami berharap agar aktivis dan wartawan di Tanjungbalai ini dapat lebih kritis dan lebih ekstra dalam melakukan control sosial terhadap kinerja dan seluruh tindak tanduk Bea Cukai Teluk Nibung, baik itu oknum maupun kelembagaannya," ucapnya.


Terpisah, praktisi hukum Rina Astati Lubis, SH juga mengatakan hal sama. Dirinya pun meragukan jika pemusnahan seluruh barang yang begitu banyak dapat dituntaskan dalam waktu sekejap. 


Belum lagi mengenai sikap diam Kepala KPPBC Teluk Nibung Nurhasan Ashari yang  enggan menunjukkan dokumen foto pembakaran barang lainnya kepada media.


Menurutnya hal itu dapat dijadikan indikator adanya dugaan pembohongan, dan pembodohan publik serta dugaan penyelewengan dalam pemusnahan BMMN yang dilakukan oleh Bea Cukai Teluk Nibung kemarin. 


"Apa mungkin pemusnahan itu bisa habis dan selesai dalam waktu singkat. Kalau memang benar sudah semua dimusnahkan, tunjukkan dokumen fotonya, kenapa harus takut," tandasnya.


(ds)