Mengenang Pilkada Madina 2020, PC SEMMI Madina : Kontroversi dan Janji Basi

Mengenang Pilkada Madina 2020, PC SEMMI Madina : Kontroversi dan Janji Basi

Sabtu, 31 Agustus 2024

Pengurus SEMMI Mandailing Natal.

Metro7news.com|Madina - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Tahun 2020 masih nyaman di kepala publik, tentang ucapan seorang tokoh muda yang mengatakan bahwa apabila ia dan pasangan dirinya memenangkan Pilkada, maka rakyat Madina akan sejahtera.


Di awal kemunculannya, banyak pihak menganggap beliau ini adalah tokoh muda yang progresif berpikiran maju dan positif. Akan tetapi, kenyataan berkata lain.


“Beliau yang saya maksud adalah Atika Azmi Utami Nasution. Wakil Bupati Madina yang hingga hari ini masih menjabat dan kembali mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Madina.”ungkap Ketua Pimpinan Cabang Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Madina, Ade Saputra kepada wartawan, Sabtu (31/08/24).


Ade menjelaskan, hal ini beliau tegaskan menanggapi adanya statemen Atika Azmi Utami Nasution yang menyampaikan saat temu pers usai mendaftarkan diri kembali menjadi wakil bupati mendampingi Saifullah di KPUD Madina, pada Rabu (28/08/24) kemarin.


“Dalam berita di publik yang beredar, Atika mengucapkan bahwa sudah banyak janji kampanye yang telah terealisasi, namun saya sama sekali tidak melihat hal tersebut. “Kontroversi dan janji basi” saja yang terlihat," ucapnya.


Bagaimana dengan janji yang terucap saat debat Pilkada 2020 lalu terkait janji monumen kopi ?, monumen Jendral A.H. Nasution ?, harga kopi Rp. 400.000 per-kilogram ?, janji politik dengan masyarakat pantai barat ?, beasiswa bagi guru-guru yang hendak menginginkan S2 ?, dan yang paling diingat publik adalah tentang meritokrasi dan tentu masih banyak lagi.


Beliau menjadi tokoh muda yang tidak dapat dipegang ucapannya, milenialisme yang terlihat ada pada Atika pada Pilkada 2020 lalu, ternyata adalah hal yang klise bahkan sukar untuk dibuktikan.


“Banyak anak muda bahkan rakyat pada umumnya kecewa besar kepada beliau karena banyak janji yang tak terealisasi," tandasnya lagi.


Dan apabila publik ingin tahu lanjutnya, hal apa saja yang tak terealisasi. Hal tersebut masih terekam dalam jejak digital dari Atika Azmi Utami.


“Dalam memimpin tindakan adalah bukti. Sementara semua retorika yang diucapkan oleh beliau ini, hal itu adalah sesuatu yang basi dan tidak pantas dipercayai," tutupnya kesal. 


(MSU)