Truck Crane PLN Terbalik, Victim Minta GM PLN Sumut Copot Manager ULP PLN Tanjungbalai


 

Truck Crane PLN Terbalik, Victim Minta GM PLN Sumut Copot Manager ULP PLN Tanjungbalai

Rabu, 21 Agustus 2024

Truck crane milik vendor PLN mengangkat tiang listrik beton terbalik dan tiang listrik berserakan dan melintangi jalan sehingga lalu lintas menjadi macet, semwntara lokasinya tepatnya depan Kantor Wali Kota Tanjungbalai.

Metro7news.com|Tanjungbalai - Truck crane milik vendor PLN yang bertugas mengangkut tiang lampu terbuat dari beton, terbalik di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, tepatnya di sebelah depan Kantor Wali Kota Tanjungbalai, sekira pukul 14.30 WIB Jum'at (16/08/24) kemarin. 


Beruntung insiden tersebut tidak sampai menelan korban jiwa, namun tiang lampu beton yang melintang ditengah jalan mengakibatkan kelancaran arus lalu lintas saat itu menjadi terganggu. 


Peristiwa terbaliknya truck crane milik vendor PLN tersebut diduga akibat operator penggerak crane bukanlah tenaga ahli yang berkompeten dan diduga tidak memiliki surat izin operator mobil crane yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja melalui Dirjen Pembinaan Pengawasan K3.



Demikian pula halnya dengan unit truck crane milik vendor yang diduga kuat tidak memiliki surat crane dan tidak melakukan inspeksi atau uji kelayakan kendaraan secara berkala. 


Menyikapi hal itu, Edi Hasibuan, Dewan Pembina LSM Victim 61 Tanjungbalai kepada media, Selasa (20/08/24) melalui selulernya mengatakan, sebagai pengawas, seyogyanya Team K3 dibawah Manager PLN ULP Tanjungbalai terlebih dahulu melakukan pengechekan sebelum truck crane tersebut memulai pekerjaannya. 


Edi Hasibuan yang akrab disapa dengan Bang Ulam Raja juga mengatakan, dari insiden tersebut muncul dugaan jika selama ini pihak PLN telah bermain mata dengan para vendor pelaku usaha mobil crane.


Menurutnya, crane milik vendor akan digunakan oleh PLN, asal mau dibayar dengan harga dibawah standart. Meskipun truck crane tersebut tidak memiliki izin operator resmi maupun tidak melakukan KIR atau inspeksi sama sekali. 


"Ini kan akal-akalan PLN, biar dapat crane yang murah, mereka sama sekali tidak peduli dengan keselamatan pekerja maupun masyarakat disekitar lokasi. Masih untung gak ada yang mati. Dalam waktu dekat ini, kita akan surati PLN Wilayah Sumut agar segera mencopot Manager ULP PLN Tanjungbalai," katanya. 


Lebih lanjut Ulam Raja menambahkan, bahwa masyarakat luas merasa sangat kecewa dengan kinerja PLN ULP Tanjungbalai akibat sering terjadinya gangguan aliran listrik atau pemadaman secara tiba-tiba.


"Kami menilai Manager PLN ULP Tanjungbalai ini telah gagal memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sehingga layak untuk dicopot. Besok kalau abang konfirmasi kesana, pasti banyak alasan mereka," tambahnya.


Terkait hal itu, Manager PLN ULP Tanjungbalai, Harry Marbun saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (21/08/24) membenarkan bahwa pihaknya merupakan pengawas pekerjaan pengangkutan tiang lampu beton tersebut. 


Dirinya mengatakan, terkait segala macam izin kendaraan maupun operator crane yang bekerja di lapangan, menjadi wewenang PLN Rantau Prapat sebagai pihak pengelola hubungan kerja dengan vendor.


"Kalau masalah teknis kerja di lapangan memang kami sebagai pengawasnya, tapi untuk urusan segala macam izin, saya baru tau ini. Sebab semua perintah kerja crane di lapangan, dikeluarkan oleh PLN Rantau Prapat," katanya.


(ds)