PON Aceh-Sumut Antara Pesta Olah Raga dan Pesta Anggaran

PON Aceh-Sumut Antara Pesta Olah Raga dan Pesta Anggaran

Sabtu, 14 September 2024


Ketua DEW-RN Sumut, Ridwan Ali Ibrahim, SPd., MH. (foto koleksi) 

Metro7news.com|Medan - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang diselenggarakan secara bersama antara oleh PB PON Kemenpora, Pengprov Sumut dan Aceh di bawah naungan Dispora kedua propinsi tersebut secara masing-masing.


Pekan Olah Raga Nasional (PON) ini diselenggarakan 4 tahun sekali, kali ini menjadi perkunjingan hangat, baik itu mengenai anggarannya.


Dimana, proses sebagai tuan rumah PON XXI 2024 Aceh-Sumut diyakini membutuhkan dan menghabiskan anggaran triliunan rupiah, baik bersumber dari APBN maupun APBD setiap provinsi.


Tuan rumah yang seyogyanya mampu memfasilitasi setiap kebutuhan pesta olah raga terbesar di Indonesia setiap 4 tahun sekali. Venue dan fasilitas pendukung lainnya harusnya menjadi sekala prioritas bagi setiap daerah.


Hal ini dikatakan Ketua DEW-RN Sumut, Ridwan Ali Ibrahim, SPd., MH kepada wartawan, Sabtu (14/09/24) di Medan.


Menurutnya, dinamika dan kisruh penyelenggaraan PON XXI baik di Sumut maupun Aceh haruslah menjadi perhatian serius bagi aparatur negara yang berwenang dalam pengawasan maupun pemeriksaan penggunaan uang negara, serta penegak hukum baik kepolisian RI, kejaksaan, bahkan KPK.


"Ini harus diselidiki dan diperiksa secara intens terhadap semua pihak yang berwenang dalam persiapan fasilitas dan penyelenggaraan PON XXI Sumut Aceh," ujar Ridwan Ali Ibrahim.


Seperti pernyataan Kemenpora beberapa waktu yang lalu kata Ridwan Ali Ibrahim, mengenai perlunya dilakukan penyelidikan oleh Polri dan Kejaksaan, hendaknya jangan menjadi lips service belaka.


Kami atas nama Rampai Nusantara Sumatera Utara menyatakan dengan tegas kepada pihak penegak hukum terkait agar segera melaksanakan pemeriksaan secara maraton terhadap indikasi-indikasi dugaan penyelewengan ataupun korupsi di instansi ataupun stake holder lainnya yang terlibat dalam persoalan ini dimulai dari 5 tahun kebelakang ini.


"Atas nama Wilayah Rampai Nusantara Sumatera Utara, saya dengan tegas meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut anggaran PON XXI Sumut-Aceh dengan serius jangan hanya sebatas life servis saja," tegas Ridwan Ali Ibrahim mengakhiri.


(red)