Dugaan Korupsi Dana Hibah Poltan, GM Tabara : Inspektorat Diminta Transparan

Dugaan Korupsi Dana Hibah Poltan, GM Tabara : Inspektorat Diminta Transparan

Jumat, 08 November 2024

Kantor Inspektorat Tanjungbalai.

Metro7news.com|Tanjungbalai - Penyelidikan serta audit investigasi terkait kasus dugaan korupsi dana hibah Politeknik Tanjungbalai (Poltan) senilai 2,8 miliar, hingga saat ini masih terus dilakukan oleh Inspektorat maupun Unit Tipikor Satreskrim Polres Tanjungbalai.


Kepala Inspektorat Kota Tanjungbalai, Fitra Hadi saat dikonfirmasi wartawan perihal hasil audit investigasi dan penyelidikan, Kamis (07/11/24) melalui selulernya menjelaskan, bahwa minggu depan Inspektorat bersama Unit Tipikor akan melakukan ekspose hasil penyelidikan dan audit investigasi yang telah dilakukan.


"Waalaikumsalam, innshaallah minggu depan kita akan ekspose dengan Tipikor," jawabnya. 


Menanggapi hal itu, Ketua GM Tabara Sumatera Utara, Mahmudin, SP mengatakan, agar Inspektorat dan Unit Tipikor dapat bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap hasil penyelidikan dan audit investigasi yang telah dilakukan. 


Mahmudin, SP yang akrab disapa Kacak Alonso, juga menuturkan, bahwa sudah semestinya Inspektorat Kota Tanjungbalai memperhatikan reputasi dan keberaniannya dalam menegakkan kebenaran, meskipun berada dibawah bayang-bayang penguasa.


Dirinya juga akan mendukung sepenuhnya langkah berani yang nantinya akan diambil oleh Inspektorat dalam membuka tabir dugaan korupsi dana hibah Poltan senilai 2,8 miliar rupiah yang bersumber dari APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2022 tersebut. 


Masih menurut Kacak, masyarakat Kota Tanjungbalai saat ini sangat berharap agar seluruh instrumen penegak hukum di daerah dapat bekerja maksimal dan memiliki keberanian serta kejujuran dalam mengungkap setiap dugaan korupsi yang timbul ke permukaan. 


Ia pun melanjutkan, sikap lunak penegak hukum dalam melakukan penyelidikan dan pengungkapan kasus dugaan korupsi di daerah, hanya akan menambah rasa apatis masyarakat terhadap pemerintah.


"Sekarang ini masyarakat jenuh dengan sikap aparat penegak hukum, termasuk Inspektorat yang beberapa waktu lalu hanya bisa menemukan kerugian negara sebesar ratusan ribu rupiah. Untuk itu kita mendesak agar APH dan Inspektorat harus lebih berani dan tidak takut pada siapapun selain Tuhan Yang Esa," tandasnya.


(ds)