Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal, Erwin Efendi Lubis, SH. (foto koleksi) |
Metro7news.com|Madina - Menyikapi kejadian jatuhnya korban luka-luka akibat kecelakaan yang timbul dalam pengerjaan tambal sulam Jalan Lintas Timur Panyabungan, Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina), H. Erwin Efendi Lubis, SH sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Kejadian ini diduga murni akibat kelalaian dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang (PUPR) Madina.
"Pengerjaan tambal sulam Jalan Lintas Timur sampai memakan korban murni kelalaian Dinas PUPR dalam melakukan pengawasan terhadap pengerjaan tersebut," Sebutnya.
Lebih lanjut H Erwin Lubis menegaskan, bahwa Jalan Lintas Timur dari ruas Simpang Ladang Sari hingga Simpang Paranginan 2 yang berada di dalam Kota Panyabungan merupakan ruas jalan dengan mobilisasi padat, seharusnya Dinas PUPR Madina lebih cepat menangani ruas jalan tersebut.
"Jalan Lintas Timur itu didalam kota dan padat mobilisasi masyarakat, Dinas PUPR Madina harus cepat memperbaik karena sudah ada anggaran rutin, dan mengawasinya dengan baik," jelasnya.
Sebagaimana diketahui dalam UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan pasal 24 menyebutkan, kewajiban penyelenggara jalan untuk segera memperbaiki kerusakan jalan serta sanksi pidana apabila jalan tersebut mengakibatkan kecelakaan sebagai mana diatur dalam pasal 273 ayat (1) dan (2).
"(1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki jalan yang rusak yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (1) sehingga menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp12.000.000,-(dua belas juta rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp24.000.000 (dua puluh empat juta rupiah).
(MSU)