Selesai acara debat terakhir, ketiga Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan berfoto bersama. (doc-ist) |
Metro7news.com|Medan - Debat ketiga sekaligus terakhir calon Wali Kota Medan digelar pada Jum'at (22/11/24) malam di Hotel Grand Mercure, Medan. Acara berlangsung mulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB, dengan dihadiri oleh ketiga pasangan calon (Paslon), pendukung, serta Komisioner KPU dan Bawaslu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Mutia Atiqah, menegaskan pentingnya debat ini sebagai ajang strategis untuk memperkokoh persatuan sekaligus memaparkan visi misi para kandidat. Debat kali ini mengusung tema besar, yaitu “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota dan Provinsi dengan Nasional”, serta isu-isu krusial seperti radikalisme, SARA, dan penguatan nilai-nilai Pancasila.
“Debat berlangsung dalam enam segmen. Segmen pertama dan kedua untuk penyampaian visi misi, segmen ketiga dan keempat pendalaman materi, serta segmen kelima dan keenam berupa tanya jawab antar pasangan calon,” ujar Mutia saat memberikan keterangan di lokasi debat.
Ia menambahkan, format debat tidak mengalami perubahan, tetapi fokus pembahasan, kali ini juga mencakup bagaimana memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Panelis Berpengalaman
Debat terakhir ini didukung oleh lima panelis dari kalangan akademisi yang memiliki keahlian di bidang masing-masing. Mereka adalah, Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE., M.Si, Prof. Kusbianto, SH, M.Hum, Assoc. Prof. Zainuddin, SH., MH, Dr. Faisal Andri Mahrawa, S.IP., M.Si, Elvi Hadriany, SP, M.Psi.
Mutia berharap debat ini dapat dimanfaatkan oleh para calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka secara optimal guna menarik perhatian masyarakat.
“Karena ini adalah debat terakhir, semoga semua kandidat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” tutup Mutia.
Pantauan di lokasi, area debat dipenuhi oleh pendukung ketiga Paslon, yang terlihat mengenakan atribut sesuai pasangan yang mereka usung. Paslon nomor urut 3, Hidayatullah dan Yasir Ridho, bahkan telah tiba lebih awal 20 menit sebelum acara dimulai.
Pihak kepolisian turut menjaga ketat area hotel untuk memastikan keamanan acara, baik di dalam maupun luar ruangan. Hal ini dilakukan guna memastikan debat berjalan lancar dan kondusif hingga selesai.
Sebagai penutup rangkaian debat Wali Kota Medan, acara ini diharapkan tidak hanya memberikan pandangan jelas mengenai visi misi masing-masing kandidat, tetapi juga memperkokoh demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan di Kota Medan.
(BS)