Sekolah Yayasan Perguruan Bandung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. |
Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Sampai saat ini, dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Swasta Yayasan Perguruan Bandung adem ayem saja. Sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dalam hal ini Manager BOS, yang juga merangkap Sekretaris Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Yusnaldi masih bungkam.
Seakan-akan ada pembiaran yang dilakukan dinas terkait, ataukah Yusnaldi selaku Manager BOS kongkalikong dalam hal ini. Ini menjadi pertanyaan berbagai elemen masyarakat karena tidak ada tindakan yang dilakukan.
Hal ini dikatakan, DPP LSM Garuda Mas, Abdul Hamid saat memberi tanggapan terkait persoalan carut marutnya tentang pengelolaan BOS di sekolah tersebut, Jum'at (17/01/25).
"Hal ini sangat disayangkan, seharusnya Yusnaldi sebagai penanggungjawab dana BOS di Kabupaten Deli Serdang tidak respon menanggapi permasalahan ini," ketus Abdul Hamid yang akrab di sapa Angga.
Barangkali, lanjut Angga, kemungkinan Yusnaldi sudah kongkalikong dengan kepala sekolah tersebut. Makanya dirinya bungkam seribu bahasa, dan tidak kunjung mengambil tindakan dan pemanggilan terhadap kepala sekolahnya.
"Kalau tidak juga ada pemanggilan terhadap kepala sekolahnya, dalam waktu dekat ini kita akan melayangkan surat ke APH. Karena ini menyangkut keuangan negara, dan perbuatan tindak pinadanya," ungkap Angga.
Menurut data yang diterima, jumlah siswa SMP Swasta Yayasan Perguruan Bandung saat menerima BOS Tahun 2024 tercantum sebanyak 331 orang.
SMP Swasta Yayasan Perguruan Bandung menerimaan BOS Tahun 2024 sebesar Rp 363.735.900. Dengan rincian tahap pertama Rp 183.705.000, tahap kedua Rp 180.030.900.
Menurut data BOS Tahu 2024, ada beberapa item penggunaan anggaran yang dicurigai di SMP Swasta Yayasan Perguruan Bandung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain pada tahap pertama Rp 11.400.000, dan tahap kedua Rp 12.600.000, total Rp 24.000.000.
Untuk pembayaran honor pada tahap pertama Rp 149.960.000, sedangkan untuk tahap kedua Rp 152.360.000, total semuanya Rp 302.320.000.
Yang anehnya, penerimaan peserta didik di SMP Swasta Yayasan Bandung dalam setahun itu ada dua kali dengan anggaran, pada tahap pertama Rp 5.450.000, dan tahap kedua Rp 4.440.00, jadi totol sebesar Rp 9.890.000.
Sementara, keterangan jumlah siswa SMP Swasta Yayasan Perguruan Bandung bertolak belakang dengan keterangan kepala sekolah dan operator sekolahnya. Menurut kepala sekolah jumlah siswa 331 orang, sedangkan menurut keterangan operator sekolah 301 orang.
Hal tersebut diketahui saat Faisal Lubis di konfirmasi wartawan, Selasa (14/01/25), kemudian Faisal Lubis menghubungi operator sekolahnya melalui telpon selulernya. Menurut operator sekolah jumlah siswa cuma 301 bukan 331 orang.
"Jadi dalam hal itu ada pembengkakan jumlah siswa sebanyak 30 orang," pungkas Angga, sembari mengatakan belum lagi pembayaran guru honor yang fnatastis, dan penerimaan siswa setahun dua kali, dan masih ada lagi beberapa item lainnya.
(red)