Excavator milik mafia PETI merambah sampai Kawasan Hutan Desa Ranto Nalinjang, Kecamatan Ranto Baek, Kamis (30/01/25). |
Metro7news.com|Madina - Aktivitas Operasional Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Mandailing Natal semakin berleluasa melakukan pengerukan hasil alam dan menyisakan kerusakan lingkungan yang sangat parah dan memperihatinkan.
Seperti yang terjadi di Wilayah Desa Ranto Nalinjang, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal, dikabarkan 4 alat berat excavator penambang emas sedang beroperasi di kawasan hutan lindung, Minggu (26/01/25).
Awalnya 4 alat berat yang melintas di jalan perkampungan itu mendapat penolakan dari masyarakat Desa Ranto Nalinjang, bahkan pada saat alat itu melintas sempat terjadi perdebatan antara masyarakat dengan para pelaku tambang.
"Kami telah menolak alat berat excavator itu melintas di jalan desa, karena jalan bisa rusak akibatnya, selain itu, dengan beroperasinya alat berat itu di hulu atau wilayah hutan lindung, sungai yang ada di desa kami pun kini sudah tidak bisa dipergunakan lagi," ujar warga.
Akibat adanya 4 unit alat berat jenis excavator yang beroperasi di kawasan hutan lindung itu membawa dampak pada sungai di sekitar, kini sebagian warga desa yang merupakan panggore (pendulang tradisional) "gigit jari" karena sungai sudah keruh.
"Sejak adanya aktivitas excavator di hulu sungai, kami tidak bisa lagi mencari butiran emas dengan menyelam memakai "dompeng solom" di sungai, karena sungai sudah keruh dan kami tak bisa cari nafkah lagi, "ungkap warga.
Penambang emas dengan menggunakan alat berat excavator beroperasi dan masuk menjarah kawasan hutan lindung itu terpantau warga sudah terjadi sekitar dua bulan terakhir.
"Dampak dari itu, kami para penambang tradisional disini tidak bisa lagi bekerja karena keruhnya air sungai akibat ulah penambang dengan menggunakan excavator itu," ujar warga.
Terpisah, salah satu pemasok alat berat atau disebut warga ketua tim penambang diketahui merupakan oknum kepala desa berinisial SM yang dikonfirmasi awak media lewat pesan whatsapp, oknum Kades di Wilayah Kecamatan Ranto Baek itu tidak dapat diganggu karena dirinya lagi sibuk.
"Bentar lagi abang saya telepon, saat ini saya sedang sibuk," jelasnya.
Sayangnya, hingga berita ini dikirim ke redaksi, oknum Kades tersebut tidak menepati janjinya, dirinya tidak kunjung menghubungi sesuai janjinya kepada wartawan, baik lewat telpon maupun pesan whatsapp.
(MSU)