Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai kompak bungkam saat di konfirmasi wartawan terkait dugaan korupsi dana hibah Polta.Tanjungbalai. (foto ilustrasi) |
Metro7news.com|Tanjungbalai -Penyelidikan kasus dugaan korupsi dana hibah Politeknik Tanjungbalai (Poltan) yang tengah ditangani oleh Polres Tanjungbalai masih terus mengambang. Hingga kini awak media belum berhasil memperoleh keterangan resmi sejauh mana penyelidikan tersebut telah dilakukan oleh polisi.
Kapolres Tanjungbalai, AKBP Yon Edi Winara, SIK.,SH.,MH yang dikonfirmasi oleh wartawan melalui whatsappnya, Kamis (16/01/25) masih enggan memberi jawaban terkait penyelidikan yang dilakukan oleh anggotanya. Perwira berpangkat melati dua itu pun memilih untuk bungkam seribu bahasa.
Sama halnya dengan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai, Iptu M.K Bima Prakasa, S.Tr.K yang dikonfirmasi oleh wartawan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi dana hibah Poltan juga memilih untuk bungkam. Berulang kali wartawan mencoba menghubungi nomor selulernya, lagi-lagi Iptu Bima Prakasa tidak bersedia menjawab.
Tak hanya Kapolres dan Kasat Reskrim, penyidik Unit Tipidkor Satreskrim Polres Tanjungbalai, Bripka Sulaiman yang biasanya bersedia menjawab, kali ini mengarahkan wartawan agar melakukan konfirmasi langsung kepada Kasat Reskrim atau Kasi Humas Polres Tanjungbalai terkait dugaan kasus rasuah Poltan yang sedang ditanganinya tersebut.
"Mohon maaf ya, bang. Langsung aja ke Pak Kasat Reskrim konfirmasi ya, bang. Atau ke Pak Kasi Humas," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih Kota Tanjungbalai, M. Azri, SH kepada wartawan mengatakan, sikap Polres Tanjungbalai yang terkesan tertutup dalam memberikan keterangan kepada pemberita, terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi tersebut adalah sebuah langkah mundur.
Dirinya pun menyayangkan sikap Kapolres serta Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai yang terkesan dan diduga tidak mendukung secara penuh program dan Asta Cita Presiden terhadap pemberantasan korupsi di tanah air.
"Sikap bungkam Polres Tanjungbalai kepada wartawan dan aktivis terkait kasus dugaan korupsi Poltan ini, telah menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat. Ada apa dengan Polres Tanjungbalai, kenapa mereka harus takut memberi keterangan," ujarnya.
Lebih lanjut Azri menambahkan, pihaknya yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Pemberantas Korupsi (KAPK) telah melayangkan surat permohonan audiensi dan klarifikasi kepada Polres Tanjungbalai, pada Sabtu (11/01/25) pekan lalu.
Namun sayangnya surat yang mereka layangkan tersebut hingga saat ini tidak mendapat respon dari Polres Tanjungbalai.
"Ini kan aneh, kita juga sudah menyurati Polres Tanjungbalai Sabtu lalu, namun sampai saat ini tidak ada respon sama sekali. Mungkin masih menunggu ya," tandasnya.
(dt)