Pengaspalan Jalan Lintas Nasional di Desa Cepu Subulussalam, Ini Tanggapan PJ Wali Kota

Pengaspalan Jalan Lintas Nasional di Desa Cepu Subulussalam, Ini Tanggapan PJ Wali Kota

Sabtu, 04 Januari 2025

Masyarakat menanggapi tentang pekerjaan penasapalan jalan lintas nasional di Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang baru di kerjakan, kini sudah mulai pecah-pecah akibat kurangnya pengawasan dari dinas terkait.  

Metro7news.com|Subulussalam - Proyek pengaspalan jalan lintas nasional di Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang baru saja selesai di kerjakan, kini sudah terkelupas, sehingga menjadi pusat perhatian masyarakat, bahkan Pj Wali Kota Subulussalam.


Sebelumnya, awak Metro7news.com sudah mencoba konfirmasi kepada Kadis PUPR Kota Subulussalam melalui via WhatsApp terkait pekerjaan pengaspalan tersebut, namun tidak ada tanggapan sama sekali.


Selanjutnya, awak media mencoba konfirmasi kepada PJ. Wali Kota Subulussalam, Azhari, S.Ag., M.Si via chat WhatsApp pada Jum'at (03/01/25), dan mengatakan, nanti segera akan kita minta tim teknis dari Pemko untuk mengecek ke lapangan. 


"Iya, nanti kita minta tim teknis Pemko untuk mengecek kelapangan, tapi biasanya secara aturan ada masa pemeliharaan untuk perbaikan," tulis Azhari.


Lanjutnya, masyarakat tidak perlu resah, mari kita saling memberikan masukan yang terbaik, sekaligus bersyukur atas perhatian dan kepedulian Pemprov Aceh terhadap pembangunan akibat longsor untuk daerah yang kita cintai ini.


"Harapan saya, mudah-mudahan semua fasilitas infrastruktur jalan dan jembatan yang telah dibangun dapat kita jaga bersama," pungkasnya.


Untuk kita ketahui, proyek jalan nasional di Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan tersebut bersumber dari dana APBN TA 2024.


Sayangnya, hingga kini awak media belum dapat mengkonfirmasi langsung ke Dinas Cabang PUPR Propinsi Aceh, yang berlokasi di Jalan Malikul Saleh, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.


Terkait pengerjaan pengaspalan yang diduga asal jadi itu, masyarakat menilai lemahnya pengawasan dari dinas terkait. 


"Barangkali pengawasnya diduga sudah menerima upeti atas pekerjaan itu, sehingga tidak dilakukan pengwasan ketat, dan pekerjaannya asal jadi dan tidak berkualitas," ucap warga yang enggan disebutkan namanya.


(Amdan Harahap)