![]() |
Komandan Madina gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas PUPR Madina, Jum'at (14/02/25). |
Metro7news.com|Madina - Pembangunan jaringan perpipaan sistem pengaliran air minum di Desa Ranto Nalinjang, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Tahun Anggaran (TA) 2024 lalu diduga penuh dengan muatan korupsi.
Karena itu, Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan (Komandan) Madina menggelar aksi damai didepan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban dari Kepala Dinas PUPR Madina, Elvi Yanti Harahap.
Kedatangan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam "Komandan" ke Dinas PUPR Madina hanya mendapatkan kekecewaan karena Kadis PUPR Madina sedang tidak berada di tempat, dan yang menerima aksi Komandan kali ini hanya diwakilkan kepada Kepala Bidang Bina Marga, Rajab Nasution.
Dalam tuntutan yang disampaikan pada aksi damai Komandan di depan Kantor Dinas PUPR Madina, Robi Nasution selaku Koordinator Aksi, Jum'at (14/02/25) meminta Kadis PUPR, dan pejabat terkait untuk menanggapi pembangungan SPAM JP yang terkesan amburadul dan asal jadi.
Selain itu, turut disampaikan juga permintaan kepada Kejaksaan Negeri Mandailing Natal untuk melakukan pemeriksaan terhadap pembangunan SPAM JP di Desa Ranto Nalinjang Kecamatan Ranto Baek karena kuat dugaan telah terjadi mark- up dimana pembangunan tersebut dari APBD Madina yang dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2024 dengan pagu anggaran Rp 6.911.900.000.
"Kami meminta Kepala Kejaksaan Negeri Mandailing Natal agar mengatensi pembangunan SPAM JP di Desa Ranto Nalinjang Kecamatan Ranto Baek, sebab kami menduga kuat ada praktek mark-up dan pengerjaan yang amburadul," ungkap Robi Nasution.
(MSU)