Kepala MIN 7 Asahan Berikan Klarifikasi Bahwa Orang Tua Murid Telah Berdamai


 

Kepala MIN 7 Asahan Berikan Klarifikasi Bahwa Orang Tua Murid Telah Berdamai

Selasa, 18 Februari 2025

Kepala MIN 7 Asahan, Syahrial, S.Pd.I dan surat pernyataan perdamaian antara pihak terkait.

Metro7news.com|Asahan - Menanggapi pemberitaan disejumlah media massa terkait masalah pelecehan yang dilakukan oleh murid kelas II terhadap murid kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Asahan yang terjadi pada Selasa (07/01/25) lalu, Kepala MIN 7 Asahan, Syahrial, S.Pd.I pun kemudian melayangkan klarifikasi kepada wartawan.


Klarifikasi tertulis dikirimkan olehnya, Selasa (18/02/25) yang menerangkan bahwa antara orang tua pelaku dengan orang tua korban telah melakukan perdamaian yang ditandai dengan surat pernyataan perdamaian antara semua pihak. 


Perdamian dilakukan pada Jum'at (24/01/25) lalu, upaya perdamaian tersebut pun merupakan inisiasi Kepala Madrasah.


Lebih jauh Syahrial, S.Pd.I menerangkan, upaya perdamaian yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat tersebut, bertujuan untuk menjernihkan suasana dan meluruskan isu negatif yang muncul akibat permasalahan itu.


"Pertama, para orang tua murid sudah berdamai tanpa ada paksaan atau intimidasi dari pihak manapun. Kedua, para murid tersebut masih bertetangga dalam satu desa, jadi kebiasaan berseloroh dapat terbawa ke lingkungan sekolah. Sebagai guru, kami juga tidak hentinya menerapkan adab dan perilaku yang baik terhadap semua murid, apalagi sekolah ini adalah madrasah, bukan sekolah umum," terangnya. 


Dalam rangka optimalisasi dan peningkatan pendidikan adab serta perilaku murid, MIN 7 Asahan juga telah menjalankan program salat lima waktu yang ditandai dengan catatan salat berjamaah bagi murid kelas IV, V dan VI. Catatan itu hanya bisa dibuat di masjid maupun musholla terdekat dengan tempat tinggal murid. 


"Program tersebut juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan juga proteksi dini terhadap murid agar tidak melakukan perbuatan keji dan munkar," tambahnya.


Menyikapi isu miring terkait kehadiran kepala madrasah yang dinilai kurang efektif. Syahrial, S.Pd.I kemudian menerangkan, selain bertugas di sekolah, kepala madrasah juga memiliki urusan intens diluar madrasah, seperti undangan Forkopimda melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan. 


Hal itu dapat dilihat dari sejumlah undangan kegiatan yang dilayangkan melalui Kemenag Asahan yang dikirimkan olehnya kepada wartawan. 


"Insyaallah seluruh pelaksanaan belajar mengajar dan pengawasan terhadap siswa di madrasah ini tidak pernah menurun atau sengaja diabaikan. Komitmen kami melalui MIN ini dapat terus menciptakan generasi yang berahlakul karimah dan bermental Qur'ani. Kami juga sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak selama ini," ucapnya.


(ds)