Polsek Kotanopan Bantah Terima Setoran Dari Pelaku PETI yang Gunakan Mesin Dompeng


 

Polsek Kotanopan Bantah Terima Setoran Dari Pelaku PETI yang Gunakan Mesin Dompeng

Jumat, 07 Februari 2025

foto illustrasi.

Metro7news.com|Madina - Berdasarkan pengakuan salah seorang warga Kelurahan Jambur Tarutung, Kecamatan Kotanopan, diduga Kapolsek melalui orang kepercayaannya, berinisial P mengutip uang sebesar Rp 1.200.000, hingga Rp 1.300.000,- per minggu perdompeng.


Menurutnya, warga yang berinisial TR menjelaskan, P bersama salah seorang Kanit di Polsek Kotanopan keliling kepada seluruh pemilik dompeng yang beroperasi tiap minggunya.


Mereka keliling tiap minggu, bang, bersama oknum berinisial P, ada nama dan list pemilik dompeng. Ini dimulai sejak razia Polres Madina bersama Sat Brimob Tapanuli Selatan (Tapsel) sekitar 3 bulan lalu.


”Dikumpulkan Kapolsek lah para pemilik dompeng, dibuatlah kesepakatan itu," ungkapnya.


Menurut TR, apa yang disampaikan ini bukan isapan jempol. Namun dia yakin Kapolsek Kotanopan, AKP P. Ritonga tidak akan mengakui hal ini. Bahkan dia akan berusaha membantahnya.


"Silahkan abang tanyakan sama Pak Kapolsek. Saya salah satu pemilik dompeng yang tiap minggunya setor sama si P tersebut," jelasnya.


Dia menceritakan, saat ini ada sekitar 19 dompeng yang beroperasi di Kelurahan Jambur Tarutung yang merupakan zona merah PETI Kotanopan.


Bahkan menurutnya, keberadaan dompeng itu, seolah dibiarkan saja oleh Kapolsek dan anggotanya.


"Mungkin diduga karena udah nyetor, bang. Walaupun reklamasi tetap, dompeng main. Ga ada kata berhenti. Hanya saja kami dibatasi maksimal 10 jam per hari untuk kerja. Kalau hitung-hitungannya, lepas lah solar satu hari itu bang," paparnya.


TR menguraikan, penghasilan dirinya dari dompeng tak seperti yang beredar di media massa dan media online. Menurutnya, hasil perhari ini nantinya akan dibagi lagi kepada pekerja dompeng, yang rata-rata per alat 3 orang.


"Ga besar hasilnya, bang. Selama ini, saya saja dapat sekitar 6 gram per hari. Ini dibagi lagi ke pekerja dompeng dan sisanya baru setor ke bos atau toke kita. Kalau tak ada toke berarti Alhamdulillah buat dia hasilnya," tutupnya.


Kapolsek Kotanopan, AKP P. Ritonga yang dicoba dikonfirmasi wartawan terkait adanya informasi ini membantah keras dan menegaskan itu isu tidak benar.


“Ada saja isu ini... Kami dari polsek tidak pernah menerima kutipan dari pardompeng. Silahkan tanya langsung dengan yang bersangkutan, terimakasih,” jawabnya via chat Whatsapp, Kamis (06/02/25) malam sekira pukul 21.01 WIB.


Sementara itu, oknum P yang disebutkan melakukan pengutipan kepada para pemain dompeng Kotanopan, kepada wartawan di nomor  08226773**** via whatsapp mengakui bahwa dirinya memang ada melakukan pengutipan kepada pardompeng, tetapi tidak ada membaginya ke Polsek.


”Memang benar saya kutip, tapi satu sen pun tidak ada ku kasih ke Polsek. Uang itu untuk masjid, anak yatim dan jompo, karena saya asli orang Jambur Tarutung,” tuturnya.


Dan P pun menambahkan bahwa kutipan itu  partisipasi untuk kampungnya, bukan untuk polisi, tapi untuk masjid. 


“Selama main beko tak pernah ada bagian ke masyarakat ku, jadi dimana salahnya,” katanya sambil bertanya. 


(MSU)