![]() |
Aktivitas penambangan dengan menggunakan mesin penyedot (dompeng). (foto koleksi) |
Metro7news.com|Madina - Warga Kotanopan meminta agar dugaan pengutipan sejumlah uang kepada pendompeng yang diduga dilakukan oleh suruhan Kapolsek Kotanopan segera diusut tuntas.
Ucapan dari warga itu dikutip wartawan dari salah satu tulisan akun Facebook milik @mamak kutong yang kecewa dan diduga kuat tidak percaya dengan pengakuan oknum P pengutip uang ke pendompeng yang mengatakan uang kutipan tidak ada untuk Polsek Kotanopan, tetapi untuk anak yatim, jompo dan masjid yang ada di Jambur Tarutung Kotanopan.
"Usut tuntas masalah kutipan dompeng. Karena tidak pernah masyarakat melakukan musyawarah untuk melakukan kutipan itu. Itu hanya untuk kepentingan pribadi dan oknum2 yg di beritakan. Karena sudah tersebar berita baru di atas namakan masyarakat..Bahkan warga setempat pun tidak pernah tau akan kutipan itu," tulisnya menanggapi postingan berita di laman Facebook group Serikat Media Siber Indonesia (SMSI Madina), Jum’at (07/02/25).
Akun itu juga menuliskan dengan mengatakan "Benar itu bos ada kutipan untuk polsek pengakuan P itu hanya untuk menutup2 i kapolsek dan untuk menjaga nama baik kapolsek nya saja. Karena semua orng sudah tau atas kutipan itu tujuan nya untuk siapa. Kalau ada pun uang kutipan itu untuk desa jambur tarutung. Pembagian nya 4x ngutip sebulan 1 untuk desa 3 untuk polsek”.
Bahkan akun @mamak kutong itu pun menuliskan "Lagian pun mana ada maling yang ngaku.. Kapolsek nya main nya cantik juga ea tidak nampak tapi mempunyai kaki tangan se orang warga sekitar..Mantap pak kapolsek lanjutkan program bapak itu..Biar dapat penghargaan dari bapak kapolri dan prabowo”..tulisnya lagi dengan emoticon tertawa.
Lalu Akun @mamak kutong menantang wartawan agar segera mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan mengkonfirmasi pihak BKM Masjid yang menerima dugaan pengutipan dari pendompeng itu.
"Silahkan konfirmasi pada pengurus2 mesjid apa ada uang kutipan itu masuk ke khas mesjid selama tiga bulan ini." tulis mamak kutong.
Sementara, maraknya pemberitaan soal dugaan pengutipan sejumlah uang ke pendompeng di Kotanopan mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Madina, termasuk mahasiswa STAIN Madina.
Tanggapan Mahasiswa
Mahasiswa meminta agar kasus dugaan pengutipan atau setoran untuk Kapolsek ini segera diusut tuntas dan jangan ada yang ditutup-tutupi.
"Meminta agar Kapolsek Kotanopan untuk menjelaskan secara terbuka dan transparan tentang dugaan pengutipan ini, masyarakat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang bertanggung jawab," ujar Rio Wahyudi Nasution salah satu mahasiswa STAIN Madina kepada wartawan, Sabtu (09/02/25).
Rio pun berharap, dengan dilakukannya pengusutan tuntas dugaan pengutipan ini, maka dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dan memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil dan transparan.
Sebelumnya, terbit pemberitaan berbagai media soal dugaan pengutipan atau setoran yang diduga dilakukan suruhan Kapolsek Kotanopan, AKP P Ritonga kepada penambang emas yang menggunakan mesin dompeng di Kecamatan Kotanopan.
Dalam pemberitaan yang viral itu, sejumlah media menuliskan berdasarkan pengakuan salah satu pelaku dompeng warga Kelurahan Jambur Tarutung Kotanopan berinisial TR
Diduga Kapolsek melalui orang kepercayaannya, berinisial P dan salah seorang kanit mengutip uang sebesar Rp 1.200.000, hingga Rp 1.300.000, per minggu perdompeng selama kurang lebih 3 bulan.
Namun, Kapolsek Kotanopan membantah tudingan itu dengan mengatakan “Ada saja isu ini.
"Kami dari polsek tidak pernah menerima kutipan dari pardompeng. Silahkan tanya langsung yg bersangkutan. Tks,” jawab Kapolsek via chat Whatsapp pada Kamis (06/02/25) malam sekira pukul 21.01 WIB yang lalu.
(MSU)