![]() |
Terlihat tenda resepsi pembukaan diwarnai dengan bangku kosong, akibat sebagian besar Kades dan perangkatnya tidak ingin mengikuti acara pembukaan MTQ ke-56 Asahan. |
Metro7news.com|Asahan - Ada yang ganjil dalam pembukaan MTQ ke-56 tingkat Kabupaten Asahan yang diselenggarakan di Lapangan Bola Kaki Universitas Asahan, Jalan Latsitarda Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Selasa (15/04/25).
Pasalnya, sejumlah besar dari 177 orang kepala desa (Kades) yang ada di Asahan tak terlihat berada di area tenda acara pembukaan yang telah disediakan oleh panitia MTQ ke-56.
Amatan wartawan tenda pembukaan hanya diisi oleh jajaran OPD, Forkopimda plus, sebagian jajaran Muspika, para Da'i, Anggota Parpol, Ormas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pelajar, Organisasi Keagamaan serta sejumlah instansi vertikal yang ada di Kabupaten Asahan.
Menanggapi hal itu, Edi Hasibuan, Ketua Umum DPP Teras Komunikasi Anak Muda Indonesia mengatakan, ketidakhadiran para Kades dalam resepsi pembukaan MTQ tersebut diduga secara langsung telah menunjukkan bahwa para Kades tidak peduli dan diduga tidak mendukung tema MTQ, yakni "Melalui MTQ ke-56 tingkat Kabupaten Asahan, Mari Kita Perkuat Persaudaraan dan Kepedulian Melalui Al Qur'an Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat".
Dirinya pun menyayangkan sikap sebagian besar Kades yang terkesan egois dan diduga tidak peduli dengan program Pemerintah Kabupaten Asahan yang tengah giatnya membangun karakter generasi muda yang religius bermental Al-Qur'an.
"Dalam parade pawai ta'aruf pun para Kades banyak yang tidak terlihat, acara pembukaan ini kan acara yang sakral, harusnya mereka para Kades mengikutinya dengan seksama. Sebab selain menjadi ajang musabaqah, ini juga kan sebagai ajang silaturahmi dan penguatan ukhuwah antar kafilah dan antar masyarakat $ekabupaten Asahan sebagaimana yang diangkat dalam tema MTQ," bebernya.
Edi Hasibuan berharap agar Pemerintah Kabupaten Asahan dapat menekankan kedisiplinan kepada Kades serta seluruh perangkatnya agar memiliki kepedulian dalam event besar seperti MTQ yang selaras dengan kultur budaya Asahan serta event lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan kualitas moral dan sumber daya manusia.
"Kita meminta agar Pemkab Asahan bisa lebih tegas dalam hal ini. Jika tidak ada yang peduli, maka MTQ hanya akan menjadi ajang perlombaan biasa dan tidak mengandung nilai plus bagi masyarakat luas. Jangan hanya melaksanakan roll kegiatan yang telah ditetapkan," tandasnya.
Terkait hal itu, saat diwawancarai oleh wartawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Zainal Aripin Sinaga mengatakan, bahwa ketidakhadiran para Kades dalam resepsi pembukaan MTQ merupakan urusan para Camat Sekabupaten Asahan.
"Itu urusan camat, coba tanyakan kepada para camat tentang hal itu," jawabnya.
Senada dengan Sekdakab Asahan, Kepala Dinas PMD Kabupaten Asahan, Suherman Siregar mengatakan, bahwa PMD tidak memiliki wewenang dalam hal itu. Dirinya juga mengatakan, jika hal itu adalah urusan para camat.
"Aku juga yang kalian kejar, padahal kalian pun tau, komando para Kades itu kan ada pada camat," katanya sambil tersenyum.
(dt)